Contoh-contoh Teknik Pembelajaran Kompetensi Sosial Emosional yang dapat menjadi inspirasi bagi Bapak/Ibu Guru 


1. Bernafas dengan kesadaran penuh

Yang dilakukan oleh guru: minta murid untuk berhenti melakukan kegiatan apapun dan menarik nafas dalam-dalam dan kemudian melepaskannya perlahan-lahan. Lakukan sebanyak 10 kali. Untuk murid yang lebih kecil, minta mereka tiduran dan meletakkan boneka di atas pusarnya. Minta mereka memperhatikan bagaimana boneka yang ada di atas pusar mereka naik perlahan-lahan. Minta mereka refleksikan apa yang mereka rasakan pada tubuh, pikiran, dan perasaan mereka setelah melakukan kegiatan tersebut

 

2. Identifikasi Perasaan

Yang dilakukan oleh guru: bacalah sebuah cerita yang perasaan tokoh- tokohnya dideskripsikan dengan jelas dalam cerita tersebut. Misalnya: Dongeng Si Kancil, Kisah Loro Jonggrang, atau kejadian faktual yang sedang terjadi, dll.

Minta murid-murid untuk menggambar ekspresi wajah tokoh-tokoh cerita sesaat setelah mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru atau orang-orang yang mengalami apa yang diceritakan atau perasaan tokoh yang ada dalam cerita tersebut atau tokoh yang mengalami kejadian faktual apa yang diceritakan

 

3. Melukis dengan jari (Kegiatan ini dapat dilakukan di dalam ruangan maupun luar ruangan)

Yang dilakukan oleh guru: minta murid untuk menggambar objek/apa saja yang mereka mau dengan menggunakan jari. Biarkan murid menggambar dengan bebas, kaitkan dengan kesadaran penuh dengan mengajak murid untuk menyadari pengalaman melukis mereka menggunakan jari-jarinya. Tanyakan juga bagaimana pengalaman mereka melukis dengan jari, apa yang mereka rasakan, apa yang mereka cium, dan apa yang mereka pikirkan serta apa yang dirasakan dalam melakukan kegiatan melukis dengan jari ini.

 

. Membuat Jurnal Diri

Yang dilakukan oleh guru: Minta murid menyiapkan sebuah buku tulis yang akan mereka sebut sebagai buku jurnal. Minta mereka menggambarkan ataupun menulis tentang apa yang ada di dalam pikiran dan apa yang dirasakan mereka setelah melakukan berbagai kegiatan pada hari tersebut (Apa yang menarik?

Apakah hal baru yang saya lihat? Apakah yang berubah dalam perasaan dan pikiran saya? Apakah yang ingin saya pelajari lebih lanjut?)

 

 

 5. Membuat Puisi Akrostik (Puisi yang awal kalimat atau kata-katanya ditulis berdasarkan huruf-huruf dari judul puisi tersebut)

Yang dilakukan oleh guru: Minta murid menyiapkan kertas atau buku dan alat tulis. Instruksikan kepada murid-murid untuk membuat puisi dengan menggunakan nama mereka atau temannya. Setiap kata yang dituliskan merupakan identifikasi dari kekuatan, minat, atau hal positif lain yang mereka miliki.

Contohnya:

P: emain bola jago

U:sahanya keras untuk dapat menulis dengan rapi

T: enang

R: amah

A:syik diajak bercanda

 

 6. Membuat Kolase Diri

Yang dilakukan guru: minta murid menyiapkan kertas, lem, majalah, dan alat tulis lainnya. Ajak murid-murid untuk membuat ilustrasi dirinya sendiri dalam bentuk sebuah kolase diri. Kolase yang dibuat harus mendeskripsikan kualitas-kualitas yang ada pada diri mereka. Caranya dengan mengidentifikasi kekuatan, potensi yang dimiliki, hal-hal yang diminati, serta nilai-nilai hidup yang diyakini.

 

7. Memeriksa Perasaan Diri

Yang dilakukan oleh guru: Ajak murid untuk menuliskan tentang perasaan yang dialami/dirasakan dan isi pikirannya setelah menjalani sebuah kegiatan atau peristiwa yang baru/menyenangkan/menantang lainnya. Gunakan bahasa yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan murid.

Contoh:

Hari ini

Secara fisik, saya merasa…/Tubuh saya terasa.. Secara mental, saya merasa…/Pikiran saya……. Secara emosi, saya merasa…/Saya merasa……...

 

8. Menuliskan ucapan terima kasih

Yang dilakukan oleh guru: ajak murid untuk memikirkan seseorang telah berbuat baik terhadap mereka. Dorong mereka untuk mengucapkan terima dan penghargaan atas kebaikan yang sudah diterima. Minta mereka untuk menuliskan perasaan mereka terhadap kebaikan yang diterima. Tambahkan gambar yang berhubungan dengan kata-kata yang ditulis atau gambar apapun yang disukai orang tersebut. Bila memungkinkan, murid juga dapat mengirimkan

ucapan tersebut kepada orang yang dituju. Ajak murid merefleksikan perasaan mereka selama melakukan kegiatan ini maupun setelah melakukan kegiatan ini

 

9. Mengidentifikasi emosi

Yang dilakukan oleh guru: minta siswa bekerja berpasangan. Secara bergantian minta masing-masing anak menunjukkan ekspresi yang menunjukkan emosi tertentu. Misalnya siswa A tersenyum, siswa B menebak: senang. Lakukan secara bergantian dan dengan beragam emosi (guru bisa menggunakan roda emosi untuk mengenalkan beragam emosi pada murid pada artikel lampiran 1: kesadaran diri) Guru juga dapat memperlihatkan foto atau gambar-gambar berbagai ekspresi dan meminta murid-murid menebak emosi tokoh tersebut. Murid juga dapat menjelaskan alasan dari tebakan mereka. (Misalnya dia merasa takut karena matanya agak terpejam)Minta siswa bekerja berpasangan). Ajak anak merefleksikan apa yang mereka pelajari dari jawaban-jawaban yang mereka berikan.


10.  Mindful Eating

Yang dilakukan oleh guru: Minta murid-murid mengikuti Model S-S-S untuk mempraktekkan pola makan dengan berkesadaran.

·         Sit - minta anak duduk saat makan,

·         Slow - minta anak untuk makan secara perlahan

·         Savor - minta siswa menikmati makanan mereka (mengunyahnya dengan benar, merasakan tekstur dan rasa dari makanan yang mereka makan).

·         Ajak murid untuk merefleksikan perbedaan makan dengan berkesadaran dan tidak.

 

11. Cari teman baru

Yang dilakukan oleh guru: Berikan tantangan pada murid untuk duduk dengan teman yang berbeda saat makan siang di kantin.Dorong mereka untuk mencoba memulai pembicaraan dengan teman tersebut. Minta mereka cerita tentang pengalaman mereka dan hal yang berkesan dan menuliskannya dalam buku jurnal mereka.

 

12. Mengenali Situasi Menantang

 Yang dilakukan oleh guru: Minta murid untuk menuliskan situasi-situasi menantang yang terpikirkan oleh mereka di kertas Post-It berwarna-warni. Situasi menantang

yang dapat memunculkan perasaan antara lain bosan, kecewa, sedih, takut, marah, khawatir, jengkel, atau muak. Informasikan bahwa kertas tersebut akan dikumpulkan dan tempel di papan. Kumpulkan kertas tersebut dan tempel di papan. Bacakan secara keras dan tanyakan kepada para murid, apa yang akan mereka lakukan ketika terpapar situasi atau permasalahan tersebut. Kemudian berikan kertas kosong lain dan distribusikan 1 atau 2 kertas ke setiap murid. Minta mereka untuk menuliskan ide-ide mengenai strategi apa yang akan dilakukan untuk situasi-situasi yang dibacakan oleh guru. Di dalam ruangan kelas, buat 3 kategori area untuk murid memilih dan berdiri di area yang dipilih: menolong, berbahaya, tidak dapat digunakan. Satu persatu bacakan situasi yang ditulis oleh murid, kemudian minta murid untuk memilih area yang sesuai dengan ide strategi yang telah ditulis oleh mereka. Setelah murid tersebar di area yang berbeda, guru dapat menanyakan mengapa murid meyakini posisi mereka merupakan pilihan yang tepat untuk dipilih. Murid juga dapat menyebutkan alasan ide strategi yang mereka tulis sebelumnya. Ajak murid untuk membandingkan perbedaan ide serta pemikiran yang diberikan setiap orang dan diskusikan bersama.

 

13. Latihan Menyadari Kondisi Tubuh (Body Scanning)

Yang dilakukan oleh guru: Arahkan perhatian pada bagian tubuh yang spesifik, seperti contohnya tangan kanan. Tarik napas mendalam, amati bagian tubuh untuk merasakan sensasinya. Sadari apa yang Anda rasakan, namun jangan mencoba untuk memikirkannya. Fokuskan perhatian pada bagian tubuh yang lain- seperti kaki, perut, pinggul, dada, lengan, dan kepala.

·         Ketika Anda menyadari sesuatu, biarkan pikiran itu tetap di sana dan Kembali perhatikan bagian tubuh Anda. Berlatih untuk tidak terlibat dalam pikiran Anda.

·         Jika Anda memiliki rasa sakit dan tidak nyaman, cukup sadari hal itu, terima, dan Kembali amati tubuh Anda.

Ajak murid menceritakan apa yang mereka rasakan setelah latihan tersebut

 

 14. Kegiatan Menulis Surat

Yang dilakukan oleh guru: Minta para murid untuk memilih buku atau kertas yang akan digunakan untuk menulis surat pribadinya. Berikan waktu bagi mereka untuk memberikan dekorasi atau hiasan pada surat yang dibuatnya. Tugas menulis surat ini diberikan dalam waktu sedikitnya selama tiga minggu. Tugas ini berfokus pada keterbukaan dan kejujuran mengenai apa yang mereka rasakan, kekhawatiran yang dialami, sumber stress dan ketidaknyamanan yang mereka miliki, dan bagaimana mereka merespon stress yang dialami. Sampaikan kepada murid agar tidak perlu mengkhawatirkan mengenai penggunaan tata bahasa yang digunakan. Ingatkan murid bahwa mereka juga bisa memberikan gambar apabila merasa bahwa hal tersebut dapat membantu untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan lebih baik. Di bawah ini ada beberapa ide yang dapat digunakan dalam menulis surat, yaitu:

·                    Tuliskan sebuah surat untuk seseorang yang Anda harapkan dapat berbicara dengannya, namun Anda tidak bisa melakukannya

·         Tuliskan surat untuk diri Anda sendiri, katakan apa yang Anda pikirkan dan ingin Anda dengar.

·         Tuliskan catatan tentang apa yang ingin Anda sampaikan ke seseorang, bayangkan bahwa orang tersebut akan merespon apa yang Anda ceritakan.

·         Tuliskan tentang hari-hari Anda, fokus pada hal yang membuat terganggu atau membuat stress dan eksplorasi hal apa saja yang membuat stress dan bagaimana cara Anda untuk mencoba mengatasi stress tersebut.

·            Tuliskan sebuah puisi yang dapat mengekspresikan perasaan Anda

Setelah waktu untuk pengerjaan tugas tersebut berakhir, periksa kembali pengalaman yang dialami murid dalam pembuatan jurnalnya. Tanyakan kepada mereka, apakah mereka merasa terbantu? Apakah surat ini bermanfaat untuk mereka? Apakah ada murid yang berpikir mereka akan melanjutkan menulis sebagai cara untuk mengatasi masalah dan stress yang dialami?

 

15. Kegiatan Role Play Komunikasi Aktif

Yang dilakukan oleh guru: Setiap murid dipersilakan duduk berpasangan untuk kemudian saling bergantian bercerita. Saat satu murid menceritakan sebuah cerita. Cerita yang disampaikan bisa tentang pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman yang tidak menyenangkan. Murid lainnya berusaha mendengarkan dengan seksama dan bertanya apabila ada cerita yang belum jelas. Setiap murid diajarkan untuk mendengarkan dengan penuh kesadaran akan cerita temannya dan berusaha tidak menginterupsi saat temannya sedang berbicara. Mereka dapat bertanya, “Lalu?”, “Apa yang terjadi?”Setelah selesai, pencerita berganti sebagai pendengar. Ajak murid untuk merefleksikan apa yang mereka rasakan saat bercerita maupun saat menjadi pendengar.

 

16. Kegiatan Menulis Pengalaman Bekerjasama Dalam Kelompok

Yang dilakukan oleh guru: Berikan instruksi kepada murid untuk mengingat Kembali dan memikirkan kejadian/pengalaman yang pernah dialami saat mereka bekerja sama di dalam kelompok. Ajak mereka untuk memikirkan bagaimana kondisi saat diskusi kelompok berjalan dengan baik dan tidak berjalan baik. Apa perbedaan dari kedua kondisi tersebut? Alternatif kegiatan kedua adalah dengan menggunakan media film dan video terkait diskusi untuk resolusi konflik. Sediakan cuplikan film ataupun video, kemudian minta murid menonton. Kemudian diskusikan dan minta murid Anda mencatat bagaimana keefektifan cara berkomunikasi yang digunakan dalam video tersebut. Bagaimana cara berkomunikasinya mempengaruhi orang lain? Berikan alasan untuk pendapat mereka. Ajak murid untuk memberikan kemungkinan atau alternatif lain dalam merespon konflik tersebut.

 

 

 

 


 Sumber : Modul 2.2. Pendidikan Calon Guru Penggerak 

 

 

 

 

 


 

 

 


 

 

 





 



 

 





 



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKSI NYATA MODUL 1.4.a.10 PENERAPAN BUDAYA POSITIF

MATERI 3 BTIK BAGIAN-BAGIAN MS. WORD